Kobbie Mainoo di MU, Dari Harapan Besar Jadi Tanda Tanya Besar!

​Kobbie Mainoo, gelandang muda berbakat dari akademi Manchester United, awalnya dianggap sebagai harapan besar untuk klub setelah debut yang menjanjikan. ​​

Kobbie Mainoo di MU, Dari Harapan Besar Jadi Tanda Tanya Besar!

Namun, di musim 2025/2026, nasibnya di Old Trafford kini menjadi tanda tanya besar​. ​Ada laporan bahwa Mainoo mempertimbangkan untuk meninggalkan Manchester United pada minggu terakhir jendela transfer musim panas. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh .

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Keinginan Mainoo untuk Meninggalkan MU

Menurut sumber internal klub, ketertarikan Mainoo untuk hengkang bukan tanpa alasan. Ia dikabarkan telah berbicara secara terbuka kepada rekan setim mengenai kemungkinan meninggalkan Manchester United. Salah satu faktor utamanya adalah minimnya peluang bermain yang didapatkan, yang menyebabkan ia merasa kariernya di MU semakin tertatih-tatih.

Di sisi lain, pihak klub pun terbuka untuk melepas sang pemain dengan harga yang sesuai. Diketahui bahwa Manchester United menempatkan nilai jual Mainoo sekitar 45 juta pounds, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan harga awal yang pernah dipasang saat ingin menjualnya ke Chelsea sebesar 70 juta pounds.

Bahkan, ketertarikan dari klub-klub besar seperti Bayern Munchen dan Bayer Leverkusen pernah mencuat, meskipun rencana transfer tersebut urung terjadi karena kendala finansial. Tottenham Hotspur juga dikaitkan dengan minat terhadap Mainoo, tetapi belum ada langkah konkret yang diambil.

Situasi ini memperlihatkan bahwa masa depan Mainoo di Old Trafford semakin tidak pasti dan penuh ketidakjelasan, sementara peluang untuk melanjutkan karier di tempat lain semakin terbuka lebar. Dalam konteks kontrak, Mainoo menandatangani kontrak empat tahun pada Februari 2023, saat ia masih tergolong pemain muda dengan pengalaman terbatas di tim senior.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Baca Juga: Lebih dari 100 Penggemar Ditangkap, 20 Orang Terluka dalam Kekerasan di Sudamericana

Perubahan Taktik Amorim dan Dampaknya

Perubahan Taktik Amorim dan Dampaknya

Kebijakan taktik yang diterapkan oleh pelatih Ruben Amorim menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi posisi Mainoo di tim. Baru-baru ini, kita menyaksikan bahwa pelatih lebih sering menempatkan Bruno Fernandes di lini tengah. Sebagai pengatur serangan dan penghubung utama di lapangan.

Keputusan ini secara langsung menggeser posisi Mainoo dari skema utama, membuatnya semakin sulit mendapatkan menit bermain. Tidak hanya itu, kedatangan pemain baru seperti Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo juga turut mengubah dinamika di lini serang dan tengah.

Fernandes yang sebelumnya mampu memberikan kreativitas dan mobilitas, kini lebih banyak diposisikan di posisi lain. Sehingga peluang Mainoo untuk mendapatkan kepercayaan dari pelatih pun semakin kecil. Bahkan, Mainoo pernah dicoba sebagai pivot, pemain nomor 10, hingga false nine.

Namun semua upaya tersebut tidak membuahkan hasil maksimal karena cedera yang menimpanya. Ketika kembali pulih dari cedera, Mainoo hanya mendapatkan menit di laga-laga rotasi. Bahkan, penampilannya yang terbatas terlihat nyata saat final kompetisi Eropa melawan Tottenham, di mana ia baru masuk di menit ke-90.

Kritik Pada Gaya Komunikasi Amorim

Selain faktor taktik dan peluang bermain, masalah komunikasi dari pelatih Ruben Amorim juga menjadi sorotan utama di kalangan internal klub dan pihak pemain muda seperti Mainoo. Dikatakan bahwa pelatih jarang memberikan instruksi yang spesifik dan mendetail kepada pemainnya. Lebih menekankan bahwa semua pemain harus berlatih keras tanpa arahan yang jelas.

Sikap ini dianggap kurang mendukung bagi pemain muda yang masih dalam tahap pembelajaran. Namun, membutuhkan bimbingan lebih intensif agar mampu berkembang secara optimal. Beberapa orang terdekat Mainoo bahkan mengungkapkan kekhawatiran. Bahwa potensi sang pemain tidak dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya komunikasi yang efektif dari pelatih.

Kebijakan keras dan sikap tegas Amorim memang tidak asing lagi di kalangan pemain. Seperti yang terlihat saat Casemiro sempat tersingkir dari skuad akibat performa di latihan. Lalu kembali mendapatkan tempat setelah menunjukkan peningkatan.

Namun, untuk pemain muda seperti Mainoo, kurangnya panduan dan arahan dari pelatih justru berpotensi menghambat perkembangan mereka di tim utama. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballcardsosh.com.