Marcus Rashford kini tengah berada di persimpangan penting dalam karier sepak bolanya, meskipun ia tampil sangat impresif di Aston Villa, ia masih terikat kontrak dengan Manchester United.
Perjalanan sang penyerang berusia 27 tahun ini menggambarkan kisah dramatis antara kebahagiaan dalam performa dan ketidakpastian masa depan di klub asalnya. Berikut ini, kita akan membahas lebih detail tentang sepak bola internasional, dan tentunya telah kami rangkum di FOOTBALL CARDSOSH.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Karier dan Performa di Aston Villa
Marcus Rashford resmi bergabung dengan Aston Villa sebagai pemain pinjaman dari Manchester United pada Januari 2025, dan sejak saat itu. Ia menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Di bawah asuhan pelatih Unai Emery, Rashford mendapatkan kesempatan bermain lebih reguler yang sebelumnya sulit ia dapatkan di Manchester United. Dalam 17 penampilan di berbagai kompetisi, Rashford berhasil mencetak empat gol dan memberikan enam assist, menandai kebangkitan performanya yang sempat meredup.
Peran Rashford di Aston Villa sangat vital karena ia ditempatkan dalam berbagai posisi menyerang. Baik sebagai penyerang tengah maupun sayap kiri, yang memanfaatkan kecepatan dan kemampuan driblingnya. Pemain berusia 27 tahun ini tampak lebih percaya diri dan energik di lapangan. Turut membantu Villa memperbaiki hasil kompetitif mereka, termasuk berhasil membawa klub melaju ke babak-babak lanjutan turnamen domestik dan kompetisi Eropa.
Konflik dan Ketidakpastian di Manchester United
Marcus Rashford menghadapi konflik dan ketidakpastian yang mendalam di Manchester United, terutama setelah kedatangan pelatih Ruben Amorim yang mengambil sikap tegas terhadapnya. Hubungan antara Rashford dan Amorim diketahui memburuk sejak awal musim 2024-2025. Dengan sang pemain jarang mendapat kesempatan tampil di skuad utama.
Kritikan langsung Amorim terhadap dedikasi dan sikap latihan Rashford semakin memperjelas bahwa pemain tersebut bukan bagian dari rencananya. Bahkan sang pelatih pernah menyatakan lebih memilih pelatih kiper daripada menurunkan Rashford di pertandingan. Sebuah pernyataan yang memperlihatkan keretakan hubungan mereka.
Selain masalah hubungan dengan pelatih, Rashford juga sempat menghadapi sorotan disiplin terkait beberapa insiden di luar lapangan yang dianggap negatif oleh manajemen klub. Beberapa kejadian seperti dugaan keluar malam sebelum pertandingan dan perubahan sikap yang menimbulkan kekecewaan di lingkungan klub menambah tekanan terhadap pemain Inggris tersebut.
Baca Juga: Man United vs Wolves: Ruben Amorim Mendukung Rasmus Hojlund yang Gagal
Ambisi dan Pilihan Masa Depan Rashford
Marcus Rashford diketahui memiliki ambisi kuat untuk terus bermain di level tertinggi kompetisi sepak bola Eropa. Ini menjadi faktor utama dalam mempertimbangkan masa depannya setelah masa peminjaman di Aston Villa berakhir. Rashford ingin mendapatkan waktu bermain reguler dan juga berlaga di kompetisi Liga Champions. Sesuatu yang menurutnya sulit didapatkan jika kembali ke Manchester United saat ini.
Mengingat situasi di klub dan hubungan yang renggang dengan pelatih Ruben Amorim. Walaupun Aston Villa memiliki opsi untuk membeli Rashford secara permanen dengan nilai sekitar £40 juta. Keputusan akhir masih bergantung pada berbagai faktor, termasuk posisi klub di klasemen Premier League dan kemampuan finansial mereka.
Rashford sendiri merasa bahagia dan nyaman bermain di Aston Villa. Namun ia juga terbuka terhadap kemungkinan pindah ke klub lain yang menawarkan ambisi dan peluang yang lebih besar, terutama klub-klub yang berlaga di Liga Champions. Beberapa klub besar Eropa seperti Barcelona, Chelsea, dan Bayern Munich dikabarkan tertarik untuk mendatangkannya pada musim panas 2025, menambah opsi yang bisa ia pilih untuk memajukan kariernya.